Mengapa Banyak Orang Beristri Cantik tapi Selingkuhannya Jelek?

Perempuancantik dengan pasangan kurang ganteng lebih sering ditemukan ketimbang laki-laki ganteng beristri tidak cantik. Itu bukan misteri, sebab laki-laki adalah makhluk visual.

Zaman ponsel masih sekadar telepon genggam, belum punya predikat pintar (smartphone), ada perumpamaan hubungan yang diibaratkan dengan HP.

Si cowok melihat ceweknya dari casing. Ceweknya termakan rayuan ringtone si cowok. Padahal dua-duanya minim fitur.

Analogi sekaligus cocoklogi itu menyesuaikan kelemahan laki-laki pada tampilan yang ia lihat pada perempuan. Sedangkan perempuan mudah dirayu dengan gombalan polyphonic ala laki-laki.

Kalau HP, barangkali iklannya memang bohong. Tapi manusia, laki-laki dan perempuan, masing-masing tertipu persepsi sendiri.

Perempuan tidak maksud menipu dengan dandan atau selfie lalu difilter lebay, itu memang bawaan mereka ingin tampak cantik. Sekadar foto tapi tidak dibagi pun, mereka maunya nampak cantik. Itu normal.

Malah kadang sudah merasa cantik tapi bagi orang lain tidak cantik, itu pun normal.

Sedangkan laki-laki, mereka memang suka menyampaikan apa yang ada di pikirannya, meski itu masih sekadar niat. Mereka punya rencana beli mobil bagus, punya rumah mewah, bahkan beli pulau. Rencana itu gratis!

Jadi jangan merasa tertipu kalau ternyata isi dompet mereka hanya sederet ATM kosong. Laki-laki tidak bohong, hanya kelewat percaya diri.

Cukup soal audio visual, kita kembali ke judul. Kenapa banyak pelakor yang tidak lebih cantik dari istri?

Cantik itu relatif. Klasik, ya. Tapi siapa yang bisa membantah? Apalagi jika ditambah aneka faktor, dari finansial, keadaan, dan karakter. Tergantung siapa yang menilai.

Ada banyak kasus perselingkuhan yang kita dengar. Tak hanya di seputar dunia selebritas, bahkan di sekitar kita pun tidak sedikit.

Selingkuh bukan hanya berupa hubungan lain di luar hubungan resmi. Keintiman yang berlebihan pada lawan chatting di medsos pun bisa tergolong perselingkuhan.

Setidaknya ada 3 teori kenapa banyak selingkuhan yang tidak lebih cantik dari istri sah, padahal katanya laki-laki makhluk visual, mandang fisik.

1. (Katanya) cinta itu dari mata turun ke hati.

Jadi secantik-cantik istri, kalau hati tak nyaman, maka cinta bisa pudar. Sementara ada perempuan lain yang bisa memahami si suami.

Meski tidak begitu cantik, tapi ia meluangkan waktu, dandan total, dan menyiapkan diri sebaik-sebaiknya untuk servis pujaan hati.

Jadi jadi kalau dijajarkan, istri cantik dengan daster dan selingkuhan kurang cantik dengan lingerie, jelas dong bedanya!

2. Efek perbuatan.

Pada dasarnya semua perempuan itu cantik. Setuju? Kalau ganteng berarti dia laki-laki. Yang jelek itu sifatnya.

Faktor perbuatannya yang buruk ditambah rasa jengkel orang yang melihat, bisa jadi pelakor atau selingkuhan jadi nampak jelek secara fisik. Apalagi kalau mereka tengah digerebek, ekspresinya pasti jelek banget.

3. Salah lihat.

Kita melihat istri sah lebih cantik dari selingkuhan, sementara sang suami melihat sebaliknya. Bisa jadi karena dia salah lihat, sebab penglihatannya oleh terganggu oleh syahwat.

"Wanita itu aurat, ketika ia keluar, setan akan memperindahnya." (HR. At Tirmidzi).

Padahal menikah itu untuk melepaskan syahwat di tempat yang benar. Ketika seorang laki-laki melihat perempuan yang nampak cantik di luar sana, maka idealnya ia pulang untuk memenuhi bersama istrinya.

Kalau istri jauh. Ya jaga pandangan! Mau poligami silakan, asal mumpuni. Ilmunya, hartanya, dll.

Apa kemudian perempuan tidak boleh keluar karena khawatir mengganggu mata laki-laki? Terus itu kaki buat dilulur doang?

"Allah telah mengizinkan bagi kalian (para wanita) untuk keluar memenuhi kebutuhan kalian." (Al-Bukhari).

Btw, kan yang selingkuh tak cuma laki-laki. Perempuan tak kalah banyak, loh. Ya tinggal dibalik, masa aku mesti ngetik ulang lagi!

Sumber: kompasiana.com 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengapa Banyak Orang Beristri Cantik tapi Selingkuhannya Jelek?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel